Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Tuesday, April 19, 2011

Jenis Olahraga Untuk Ibu Hamil

Di awal kehamilan, terlalu banyak gerak atau terlalu letih memang tidak dianjurkan karena kondisi belum kuat. Tetapi biasanya karena terlanjur malas bergerak, ibu hamil jadi kurang bergerak. Padahal ibu hamil juga perlu berolahraga teratur, walaupun dengan intensitas rendah. Hal ini dilakukan untuk memperlancar persalinan dan membenahi posisi bayi saat melahirkan kelak.

Dr. Chong Yap Seng dari Departement of Obstetrics and Gynaecology at National University Hospital mengatakan, seorang ibu hamil sangat baik melakukan gerakan-gerakan dan berolahraga. Gerakan tersebut demi memperkuat dan mempertahankan otot-otot dinding perut dan dasar panggul yang penting dalam proses persalinan, memperlancar sirkulasi darah ke plasenta, dan yang pasti membuat tubuh menjadi bugar. “Bagaimanapun gerakan-gerakan yang dilakukan pada saat hamil dapat membuat tubuh menjadi rileks, dan melatih sikap tubuh guna menghindari atau mengurangi keluhan-keluhan seperti sakit pinggang dan punggung,” terang Chong.

Gerakan-gerakan olahraga yang dilakukan ibu hamil sebenarnya melatih berbagai tehnik pernapasan yang penting guna persiapan menuju persalinan, baik bagi ibu maupun si janin dalam rahim. Dr. Indra Anwar Sp.OG dari RS Bunda, Menteng, Jakarta mengatakan bahwa gerakan-gerakan olahraga tidak akan memberikan efek yang negatif, misalnya keguguran. “Keguguran tidak disebabkan karena aktivitas fisik, seksual, dan lain-lain. Tetapi keguguran itu disebabkan karena infeksi, kelainan kromosom, bentuk rahim, dan penyebab tertentu. Jadi seorang ibu hamil jangan takut untuk bergerak,” tutur Indra. Beberapa gerakan yang direkomendasikan bagi ibu hamil, antara lain renang, senam, dan berjalan.

Namun wanita yang berisiko lahir prematur, mempunyai tekanan darah tinggi, memiliki bayi besar, dan kehamilan berisiko tinggi, harus beristirahat total. Tetapi pada umumnya, selama seorang wanita hamil masih mampu bergerak ia dianjurkan untuk berolahraga demi menunjang keberlangsungan persalinan. Sebaiknya seorang ibu hamil melakukan olahraga 3 kali dalam seminggu, dimulai pada usia kehamilan 4 bulan untuk olahraga renang dan aerobik, dan 5 bulan untuk olahraga senam hamil. Namun pada usia kehamilan 5 bulan, olahraga aerobik harus dihentikan.

Indra menambahkan yang jelas hamil bukan menjadi halangan untuk melakukan gerak tubuh. Tetapi gerakan-gerakan yang dilakukan pada olahraga tersebut harus dengan ringan, santai, dan tanpa beban. Ketika mulai capek harus segera dihentikan dan jangan terlalu dipaksakan. “Jangan sampai gerakan-gerakan yang dilakukan malah membuat si ibu menjadi stress. Olahraga apapun bisa dilakukan oleh ibu hamil, kecuali marathon,” lanjut Indra.

Renang

“Renang adalah olahraga yang sangat baik bagi ibu hamil dan sangat dianjurkan. Selain baik untuk kandungan, renang juga dapat menghilangkan stress karena gerakan-gerakan pada renang lebih tenang, santai dan tanpa benturan sehingga tidak akan menggoncangkan rahim,” terang Indra.

Renang juga dapat dikategorikan sebagai jenis aerobik dengan gerakan-gerakan tubuh tertentu. Selain memperbaiki sistem pernapasan dan jantung, renang juga dapat menguatkan otot seperti punggung, perut, dan kaki. Olahraga ini dapat dilakukan ketika usia kehamilan menginjak 4 bulan, dan masih bisa dilakukan meskipun pada usia kehamilannya sudah tua.

Senam Hamil

Jenis olahraga lainnya yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil, karena disesuaikan dengan banyaknya perubahan fisik seperti pada organ genital, perut yang kian membesar dan lainnya. Gerakan pada senam hamil ini dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal. Senam hamil bisa dilakukan sejak kehamilan berusia 5 bulan dan atas rekomendasi dokter. Mengapa? Karena senam hamil ini sesungguhnya adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil secara fisik atau mental. “Senam hamil ini baik bagi ibu yang baru pertama kali hamil, dan ibu yang pernah mengalami kesulitan dalam persalinan atau melahirkan permatur,” ungkap Indra.

Berjalan kaki

Jika Anda tidak bisa berenang, maka olah raga lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan berjalan kaki. Berjalan kaki memang olah raga yang paling aman, mudah dilakukan, dan paling banyak manfaatnya. “Olah raga jalan kaki adalah salah satu latihan fisik terbaik untuk pembuluh jantung ibuhamil, karena tidak terlalu membebani lutut dan persendian,” ujar Chong.

Tips:
Menjaga Kehamilan

  • Kontrol teratur ke dokter kandungan untuk memeriksakan kehamilan. Jika mempunyai keluhan, atau sesuatu yang tidak biasa, segera konsultasikan kepada dokter.
  • Berolahraga akan membantu memperlancar persalinan, dan tubuh pun tetap fit. Lakukan olahraga yang mudah dan aman, seperti renang, senam, dan berjalan kaki.
  • Hindari bahan dan zat-zat kimia yang dapat menimbulkan keracunan, seperti cat, insektisida, dan sebagainya. Jika bahan-bahan ini terhirup , maka besar kemungkinan akan masuk ke dalam plasenta dan membahayakan janin.
  • Bila Anda perokok, segeralah berhenti, dan hindari perokok. Asap rokok dapat mengakibatkan kelahiran janin dengan berat badan kurang, bahkan bisa menyebabkan keguguran.
  • Minumlah air putih lebih banyak, karena cairan yang masuk membantu meningkatkan volume darah selama hamil. Minumlah jus buah, dan susu untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi.
  • Konsumsi makanan bergizi, kurangi makanan berlemak, dan perbanyak makanan berserat.
  • Konsumsi asam folat 400 mikrogram perhari, sejak merencanakan kehamilan hingga beberapa bulan pertama dalam kehamilan. Asam folat berguna untuk mencegah cacat tabung saraf dan tulang belakang janin. Asam folat banyak terdapat pada sereal, beras merah, jeruk, sayuran hijau, kacang-kacangan, brokoli,
  • Konsumi tablet penambah darah atau tablet mengandung zat besi sebanyak 30 miligram sehari selama kehamilan, dengan sepengetahuan dokter, guna mencegah anemia akibat pendarahan saat persalinan.
  • Jangan mengonsumsi obat, termasuk obat tradisional, di luar sepengetahuan dokter. Siapa tahu obat-obatan tersebut dapat membahayakan janin.
  • Istirahat yang cukup. Sebaiknya pada saat istirahat Anda berbaring ke samping terutama ke kiri karena posisi ini akan memberikan sirkulasi darah terbaik untuk janin dan mengurangi pembengkakan pada tungkai kaki.
Sumber: http://www.inspiredkidsmagazine.com/

    0 comments:

    Post a Comment