Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Saturday, August 31, 2013

DIY! Cara Membuat Pasta Gigi Sendiri (Homemade)

Masih ingatkah tentang isu bahwa ada kode-kode warna tertentu pada tube atau kemasan pasta gigi melambangkan isi pada pasta gigi tersebut?

Jika ujung tube berwarna:
Hijau: Alami.
Biru: Alami & Ada zat obat2an.
Merah: Alami & Ada komposisi kimia sintesis(buatan).
Black : Murni bahan kimia


Daripada ketar-ketir ga jelas, mending pakai pasta gigi Nu Skin yang ternyata garisnya hijau lho!

Eh, kok ngiklan hohohooo. Yang jelas pasta gigi tersebut tidak direkomendasikan untuk anak-anak. Nah, bagaimana caranya menemukan pasta gigi anak-anak yang aman? Tentunya kita bisa bikin sendiri di rumah. Bahan-bahannya mudah didapat.
Pasta gigi ini bisa dipakai mulai dari bayi, balita, bahkan sampai dewasa. Tidak mengandung fluoride dan aman untuk orang yang memiliki masalah dengan tiroid.

Siapkan bahan-bahannya yuk!
  1. 5 bagian bubuk kasium atau bubuk kalsium magnesium. Jika kesulitan mendapatkannya, bisa beli tablet atau kapsul kalsium yang untuk dikonsumsi (ditelan).
  2. 2 bagian baking soda.
  3. 2 bagian bubuk xylitol. Ini tidak terlalu penting, hanya untuk pemanis tapi juga melindungi gigi dari bakteri, karena xylitol tidak bisa diurai oleh bakteri.
  4. 3-5 bagian minyak kelapa, untuk mendapatkan tekstur yang diinginkan.
  5. Bahan suka-suka: untuk rasa pasta gigi, bisa berupa mint, kayu manis, sirih, ekstrak enggur, jeruk, bubuk coklat, dll.
Sederhananya, "bagian" bisa ditafsirkan dengan perbandingan berat atau gunakan sendok. Jadi 5 bagian = 5 sendok, 2 bagian = 2 sendok. Semdok yang digunakan sendok apa? Ya terserah, asal ukurannya sama. Kalau pakai sendok makan, dari awal sampai akhir pakai sendok makan. Sendok sayur ya pakai sendok sayur terus. Tapi kalau untuk pertama kali coba mending pakai sendok teh deh!

Cara Membuat:
  1. Campurkan semua bahan yang berupa bubuk di sebuah mangkuk. Oh ya, kalau bubuk kalsiumnya berasal dari kapsul, tinggal tuang isinya sampai memenuhi 5 bagian (5 sdt). Kalau berbentuk tablet hancurkan dulu, bisa gunakan ulekan atau blender kering.
  2. Tambahkan 1 bagian minyak kelapa dulu, pelan-pelan, sampai diperoleh konsistensi yang dinginkan.
  3. Tambahkan bahan suka-suka (optional), misalnya minyak essensial orange mint.
  4. Simpan di tempat yang kecil, misal gelas, box/kontainer mini (tupperware, lock&lock dan sejenisnya yg kedap udara), atau buat tempat plastik yang dibentuk kerucut seperti tempat whipping cream jadi tinggal dipencet untuk makainya.
Adapted from: http://wellnessmama.com/2500/homemade-remineralizing-toothpaste-recipe/

Thursday, August 22, 2013

Tata Cara Shalat Wanita Hamil


Kaidah shalat bagi orang yang sakit adalah ia shalat dengan cara menjalankan rukun-rukun dan wajib-wajibnya shalat sesuai kemampuan dan tidak melakukan apa yang ia tidak mampu. Banyak dalil-dalil yang menjelaskan mengenai hal ini. Allah Ta’ala berfirman,

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

Bertakwalah kepada Allah sesuai kemampuan kalian.” (QS. At Taghabun: 16)


لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا


Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai kemampuannya.” (QS. Al Baqarah: 286)Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


إِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ

Apabila kalian diperintahkan dengan suatu amalan, maka tunaikanlah semampu kalian.” (HR. Bukhari, no.7288 dan Muslim no.1337)

وعَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : كَانَتْ بِي بَوَاسِيرُ ، فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الصَّلاةِ ، فَقَالَ : صَلِّ قَائِمًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا ، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ

Dari Imran bin Hushain radhiallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku pernah mengidap wasir, kemudian aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai perihal shalat. Beliau bersabda, “Shalatlah dengan berdiri, apabila engkau tidak mampu maka tunaikanlah secara duduk, apabila engkau tidak mampu juga, maka tunaikanlah dengan berbaring miring.” (HR. Bukhari no.1117)


Dengan demikian apabila saudari mampu shalat dengan berdiri maka wajib bagi Anda untuk shalat dengan berdiri. Namun apabila Anda merasa berat untuk berdiri, maka shalatlah dengan duduk.

Boleh duduk di kursi atau duduk di lantai saja, tergantung kemampuan dan yang memudahkan bagi Anda. Hanya saja aku (Syaikh Shalih al Munajjid) menyarankan lebih baik duduk di lantai karena sunah shalat sambil duduk adalah dengan cara duduk bersila, hal ini tentu saja sulit dilakukan apabila Anda duduk di kursi.
Syaikh Utsaimin mengatakan, “Apabila seseorang tidak mampu shalat berdiri, maka boleh baginya shalat sambil duduk. Menurutku duduk dengan bersila saat berdiri dan rukuk lebih utama. Hal ini tidak mudah apabila seseorang shalat dengan duduk di kursi.”

Bersila seperti demikian hukumnya tidak wajib, seseorang bisa duduk dengan cara yang ia inginkan karena Nabi shallalalhu ‘alaihi wa sallam bersabda “Apabila engkau tidak bisa dengan duduk” beliau tidak merinci tata cara duduknya.” (Syarhul Mumti’, 4:462)

Jadikanlah posisi sujud lebih rendah/condong dibanding rukuk. Apabila engkau mampu shalat dengan berdiri, maka rukuklah dengan menyondongkan badan dan sujud sambil duduk sambil menyondongkan badan (tidak perlu sampai meletakkan dahi di lantai pen.)

Syaikh Ibnu Baz mengatakan, “Barangsiapa yang mampu berdiri namun berat ketika rukuk dan sujud, maka kewajiban berdiri ini belum gugur baginya. Ia tetap shalat dalam keadaan berdiri dan rukuk dengan menyondongkan badan ke depan. Pada saat sujud ia tetap duduk bersila dan menyondongkan badannya ke depan. Posisi sujud lebih rendah dibanding rukuk. Seandainya ia sulit untuk sujud saja, maka ketika sujud saja ia menyondongkan badannya ke depan.” (Ahkamu shalatil maridh wa thaharatihi)

Disadur dari: islamqa.com