Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Sunday, May 6, 2012

Mengubur Ari-Ari

Mengubur ari-ari selalu dilakukan masyarakat Indonesia. Mungkin beda ceritanya dengan ritual di luar negeri. Di negeri kita adatnya beda-beda. Kalo search gugel akan banyak post tentang cara-cara dari awal sampai akhir. Ada yang dibumbui, dikasih air kelapa, dikasih cabe, dikasih lampu, dikasih bunga, dikasih tulisan Arab, Jawa dll. Tujuanya apa? Tujuannya biar si bayi ini itu... Emang apa hubungannya sama bayi? Alasannya si ari-ari ini merupakan teman dalam kandungan, bahkan ada yang menganggapnya saudaranya.

Jadi inget waktu bayiku juga dipesan ini itu dalam penguburan ari-arinya.
  • Eyang uti, ibu mertua, dan beberapa jajaran lainnya berkata heran "Loh ga diterangi lampu tho? Nanti dikasih ya, harus itu" Setelah Li cari tau kenapa ternyata tujuannya biar terang hatinya, biar saudaranya senang ga kegelapan. Tapi diriku cuma bisa bergumam dalam hati, hemat listrik ah jaman sekarang hihihii
  • Si ART juga ikut-ikutan "Mbak gak dikasih tulisan ta mbak? biar pinter.." Haduuuh... nama anakku susah banget kalo mau diterapkan huruf hanacaraka gt :p
Akhirnya... Yang diterapkan pada penguburan ari-ari bayiku adalah dikubur begitu saja. Eh ditambahin bumbu juga karena udah terlanjur dicampur diam-diam. Yang mengubur adalah... Panda ^^
Dikubur tanpa lampu, tanpa kurungan. Eh, tapi ditindih kursi plastik akhirnya, katanya biar tahu aja ari-arinya dimana hehe.

Kata tetangga yang menjenguk beberapa hari kemudian ari-ari itu juga harus ditambahkan air kelapa, katanya biar suka ketawa alias sumeh. Tapi tanpa itu anakku gampang banget ketawa, kontak mata aja bisa ketawa cekikikan.

Sebenarnya apa sih ari-ari itu kok diperlakukan begitu istimewanya sedemikian rupa? Ari-ari bayi adalah tempat janin selama dalam kandungan bukanlah termasuk bagian tubuh dari bayi dan juga bukan bagian dari ibu si bayi, sehingga tidak ada kewajiban sama sekali dalam hal memandikan atau menguburnya. Oleh karena itu, diperbolehkan untuk tidak dikubur bahkan dibuang sekalipun (selama tidak mengganggu orang lain). Makanya di luar negeri malah dibuat kosmetik tuh, ada juga yang memakannya dalam bentuk pil untuk memperlancar ASI eeeeuw :(

So, bagaimana hukumnya dalam Islam jika kita sebagai ummat muslim memperlakukan istimewa si ari-ari dengan tujuan tertentu seperti berkeyakinan dengan memberi lampu dapat menerangi hati si bayi atau dengan memberi cabai dapat menjadikan si bayi pemberani, dll hukumnya haram bahkan dapat menyebabkan kesyirikan jika meyakini lampu dan cabai itu yang memberikan pengaruh bukan Allah, –wal ‘iyadzu billah min dzalik-.

-dari berbagai sumber-