Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Wednesday, June 26, 2013

Buang Air Jongkok vs Duduk

Aisyah RA berkata, “Barangsiapa yang menceritakan kepada kalian bahwa Nabi SAW buang air kecil sambil berdiri, maka janganlah kalian percaya. Beliau tidak pernah buang air kecil kecuali sambil duduk.” (HR. Tirmidzi).

“Sambil Duduk,” maksudnya yaitu dengan jongkok. Jongkoknya nabi ketika buang air kecil ini, tidak terlepas dari kondisi zaman itu dan dari pakaian yang beliau pakai. Pada zaman nabi, WC terletak di dalam tanah yang ditutup dengan besi berlubang. Meskipun buang air kecil dengan jongkok lebih baik, namun pada prinsipnya adalah bagaimana cara agar tidak terkena najis.Kita diperbolehkan kencing sambil berdiri dengan syarat badan dan pakaiannya aman dari percikan air kencing dan aman dari pandangan orang lain kepada. Terutama kalau hal tersebut (berdiri) sangat dibutuhkan karena sempitnya pakaian atau karena ada penyakit di tubuh kita, namun hukumnya makruh kalau tidak ada kebutuhan.

Manfaat Buang Air Besar Sambil Jongkok


Sebagai Umat Islam, hendaknya kita ikuti sunnah dulu tanpa memikirkan dampak atau manfaat secara logis. Namun pada akhirnya kini telah ditemukan manfaat buang air sambil jongkok seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah.

Pada tahun 2010 para peneliti Jepang meneliti cairan yang dilepaskan dari dubur baik dalam posisi duduk atau jongkok. Dari rekaman video sinar x terungkap, sudut anorektal yang terbentuk mulai dari dalam anus naik dari 100 menjadi 126 derajat ketika responden pindah posisi dari duduk ke jongkok. Peneliti mengamati kemungkinan terjadinya pengurangan keinginan mengejan saat jongkok.

Mengejan saat buang air besar erat kaitannya dengan terjadinya wasir. Wasir terjadi ketika pembuluh darah di bagian dubur bengkak, sementara tekanan saat mengejan akan menyebabkan pembuluh darah semakin membesar.

Wasir bisa disebabkan mengejan saat buang air besar, sembelit, duduk dalam waktu lama, infeksi dubur, atau penyakit seperti sirosis hati. Penyakit ini bisa terjadi secara internal maupun ekternal. Gejalanya seperti gatal-gatal pada dubur, rasa sakit dan nyeri seputar dubur, terdapat darah merah pada tinja, nyeri saat buang air besar serta muncul benjolan keras di sekitar dubur.

 
Secara medis, buang air besar (BAB) dengan posisi jongkok dapat mencegah terjadinya kanker usus besar. Saat posisi duduk, usus bagian bawah akan tertekuk sehingga proses pembuangan tidak dapat berlangsung efektif tanpa bantuan mengejan. Padahal, mengejan sambil menahan napas akan meningkatkan tekanan dalam usus bagian bawah serta menyebabkan regangan dan pembengkakan pembuluh darah balik membentuk wasir, terutama jika kebiasaan ini dilakukan secara kontinyu dalam jangka lama.


Selain itu, posisi duduk menyebabkan rektum terbatasi oleh otot puborectalis. Otot ini sangat penting dalam menjalani kegiatan harian, karena memungkinkan untuk mengontrol Anda melepaskan perut, tetapi dapat menjadi penghalang ketika tiba saatnya untuk menggunakan kamar mandi.

Jongkok membantu otot puborectalis untuk bersantai, sekali lagi mengurangi jumlah ketegangan yang diperlukan untuk evakuasi tinja. Pada gilirannya, mengurangi ketegangan menyebabkan lebih sedikit masalah usus dan pencernaan.


Jadi, kesimpulannya, manfaat buang air sambil jongkok adalah:
1. Mengurangi sembelit, kembung, dan gas
2. Menurunkan insiden dan gejala wasir
3. Peningkatan kesehatan usus besar secara keseluruhan
4. Otot panggul dan kontrol kandung kemih menjadi lebih baik
5. Mengurangi ketegangan dan proses BAB menjadi lebih cepat.

 

Sumber:
terselubung.blogspot.com
cakradyant.blogdetik.com 
http://health.detik.com/read/2013/04/12/092410/2218334/763/toilet-duduk-vs-jongkok-mana-yang-lebih-sehat


0 comments:

Post a Comment