Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Sunday, March 20, 2011

Mengapa Payudara Kendur Setelah Menyusui?

Banyak sekali pertanyaan yang berisi keluhan dan keingintahuan adanya perubahan yang signifikan dari payudara rekan wanita setelah melahirkan dan menyusui. Mereka mengatakan menjadi tidak pe-de dihadapan suami karena payudara tidak sekencang dan sekenyal dahulu saat belum memiliki anak.

Wanita saat hamil, payudaranya akan mengalami perubahan fisik dan komposisi  pengisinya.
Payudara berisi jaringan lemak, jaringan stromal (pendikung/penguat), jaringan glandular (kelenjar susu dan saluran susu), serta jaringan konektif (jaring pembungkus, pembuluh darah, pembuluh getah bening, dan syaraf). Pada saat kehamilan, payudara secara otomatis akan mengurangi jaringan lemaknya untuk memberi ruang kepada jaringan kelenjar yang bersiap2 menjadi pabrik ASI.

Kelenjar susu (mammary glands) akan membesar dan aktif. Kondisi ini dipengaruhi tiga hormon, yaitu estrogen, progesterone dan prolaktin yang diproduksi rahim.
Kondisi fisik payudara akan membesar secara signifikan karena perkembangan kelenjar susu yang penuh dengan cairan bakal susu. Nanti setelah melahirkan hormon prolaktin akan aktif diproduksi sehingga bakal ASI tadi akan keluar menjadi ASI dan siap diminum si kecil sebagai makanan pertamanya.


Selama hamil dan menyusui payudara dikatakan memiliki ukuran paling besar sepanjang hidup wanita. Setelah menyapih, payudara akan mengecil. Mengapa demikian?

Jika kelenjar susu sudah tidak aktif lagi, maka kondisinya akan mengecil/kempis seperti semula, namun permasalahan yang lain adalah jaringan lemak yang saat hamil hilang, biasanya tidak kembali!


Jaring pembungkus yang tadinya kencang akan melar seiring pertambahan ukuran dan berat payudara saat menyusui. Kondisi melar ini juga tidak kembali saat masa menyusui berhenti.

Nah, itulah yang menyebabkan kenapa payudara setelah melahirkan dn menyusui menjadi tidak seindah dulu, kempis, kendur, turun, dsb. Hal ini memang terjadi secara alamiah, dan setiap wanita yang hamil dan menyusui mengalami kondisi tersebut.


0 comments:

Post a Comment