Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Thursday, September 13, 2012

Redupkan Lampu Saat Tidur!

"Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Hadits tersebut dapat dijelaskan melalui mekanisme fisiologis pada manusia. Saat kondisi lingkungan mulai gelap, sintesis dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar pineal meningkat. Produksi hormon ini mempengaruhi aktivitas otak dalam menimbulkan rasa kantuk, sehingga semakin malam, orang akan merasa semakin mengantuk. Fungsi dari rasa kantuk adalah sebagai sinyal positif tubuh agar segera mengistirahatkannya. Hormon yang mempengaruhi irama sirkadian ini kemudian akan menyesuaikan sehingga terjadi sinkronisasi antara siklus tidur dengan siklus pergantian siang dan malam di lingkungan.
Hanya saja hormone melatonin sangat sensitive terhadap cahaya, sehinga tidak akan diproduksi jika saat tidur malam menggunakan lampu. Padahal jika produksi melatonin meningkat, kualitas tidur menjadi baik, imunitas meningkat dan ketegangan berkurang. Bayi pun tidak mudah rewel.

Tidur yang berkualitas di malam hari merupakan upaya optimalisasi dalam detoksifikasi untuk menetralisir toksin yang mengontaminasi tubuh. Detoksifikasi tubuh, terjadi terutama pada hati, tercapai optimal saat tidur. Mekanisme tersebut berkaitan erat dengan diproduksinya antioksidan sebagai penetral toksin. Pada tidur yang berkualitas, detoksifikasi hati dapat berjalan optimal, khususnya dalam pembentukan asam amino glutathione sebagai antioksidan yang menetralisasi stres oksidatif dan radikal bebas.
 
Bisa memicu mata minus

“Hampir semua bayi lahir mengalami mata hipermetropi – rabun dekat berkisar plus 2 sampai 3 dioptri. Namun pada usia 0-2 tahun dimana merupakan masa perkembangan yang pesat pada bayi, termasuk mata, bola mata bayi akan berkembang dan menjadi lebih panjang, sehingga ukurannya akan perlahan-lahan mendekati normal da hipermetropi akan hilang dengan sendirinya.

Namun, rangsangan cahaya terus menerus khususnya pada saat tidur malam dimana pertumbuhan sedang terjadi, bisa merangsang mata untuk tetap bekerja walaupun mata terpejam. Sehingga bola mata akan memanjang melebihi normal dan akan menyebabkan miopi (mata minus) atau rabun jauh. Namun, juga ada penyebab miopi lain seperti keturunan, sering membaca dengan posisi salah, atau berusaha melihat sesuatu dengan jelas.

From:
Tabloid Mom & Kiddie Edisi 25 Th 2011

0 comments:

Post a Comment